Sabtu pagi, jam 6.00 wita saya berangkat ke tenggarong untuk
memandu rombongan Disbudpar Kukar yang membawa Kru TVRI Samarinda. Cuaca yang
hujan mau tak mau di terobos dengan menggunakan jas hujan lengkap dengan doa
istri solehah. Jam 7 lewat dikit (telat) saya sampai di kantor bupati, namun
baru ada rombongan disbudpar, tvri belum datang. Gak tanggung – tanggung 2 jam
telatnya, karena hujan yang melanda samarinda mengakibatkan banjir harian di
beberapa titik. Okelah, kami pun melenggang ke warung untuk sarapan dulu sambil
menunggu rombongan tersebut datang.
Jam 9.00 kami berangkat ke kota bangun dan tiba sekitar jam 11
lewat. 2 buah ketinting sudah menunggu di dermaga depan masjid dan kami
langsung meluncur kearah ilir sungai Mahakam menuju muara Kaman. Kami memasuki
sungai pela terlebih dahulu hingga muara danau semayang, belum ada tanda –
tanda kemunculan pesut Mahakam. Kami teruskan perjalanan dan tidak lama
kemudian sekitar pukul 12.00 wita dari jauh saya melihat kemunculan pesut
Mahakam. Alhamdulillah, 1 ekor pesut Mahakam terlihat sedang asyik berenang di
sisi sungai dan diikuti beberapa ekor pesut yang lain. Ternyata ada pesut
Mahakam lain yang ikut berenang bersama. Mereka berenang terpisah menjadi 2
kelompok kecil kearah hulu sungai. Kami terus mengikuti dan mengabadikan momen
special ini hingga akhirnya kelompok ini tidak terlihat lagi di muara sungai
pela sekitar mendekati pukul 13.00 wita.
Kami lanjutkan lagi perjalanan dan pukul 14.00 kami sampai di muara Kaman. Rombongan istirahat makan siang terlebih dahulu di muara Kaman sebelum melanjutkan perjalanan menuju situs batu lesong yang ada di hulu kampung muara Kaman, tepatnya di gunung brubus. Sekembalinya dari situs hindu tertua di Indonesia tersebut kami kembali dan langsung melihat pesut Mahakam yang muncul tidak jauh dari lokasi ketinting kami bertambat. Info dari motoris, pesut Mahakam baru saja muncul dan berenang memasuki sungai kedang rantau. Waktu yang mepet masih bisa kami paksakan untuk mengikuti pesut Mahakam sampai jam 17.00 wita. Pesut Mahakam berhasil kami temukan namun agak susah di dokumentasikan karena muncul secara acak dan tidak berkelompok besar. Selepas jam sudah menunjukan pukul 17.00 wita kami harus menyudahi trip tersebut dan kembali ke kota bangun sebelum senja dan malam menyulitkan perjalanan kami.
Anda peduli, pesut mahakam lestari…!
Comments
Post a Comment