Makaham River Tour with Guest from Senegal & France (June 2019)


                Tamu saya kali ini berasal dari Senegal & Prancis, keduanya merupakan pasangan suami istri yang berbeda agama. Abdou (Senegal) beragama Islam sedangkan Anne (Prancis) beragama Katolik. Kedua tamu ini saya dapatkan setelah di rekomendasi kan oleh http://www.borneotour.org

Day 1 :
                Karena jadwal penerbangan yang bermasalah, kedua tamu saya ini terpaksa memajukan jadwal tour, Alhamdulillah saya belum ada jadwal guiding sehingga tour bisa di lanjutkan. Namun karena info kepastian tiket yang terlambat masuk ke saya, tamu urung di jemput langsung, namun di arahkan ke Mobil Travel http://tahtatourtravel.blogspot.com dan saya sambut di simpang 3 loa janan. Kami meneruskan tour ke Islamic Center di Kota madya Samarinda. Abdou yang muslim sangat senang bisa mampir sekaligus melaksanakan ibadah sholat djuhur. Abdou & anne saya ajak berkeliling di Islamic Center lalu meneruskan perjalanan ke Tenggarong. 


Kami mampir sebentar di Pal 5 untuk menambal ban cadangan yang bocor, antisipasi saat di perjalanan ke Liang kami mengalami kebocoran ban, sehingga kami masih ada cadangan. Abdou & Anne menyempatkan untuk makan siang di warung padang yang ada di samping bengkel. Kami lanjutkan ke Coffee Comunitas untuk ngopi sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun. 





Perjalanan cukup lancar, di Liang kami menuju Desa Pela dengan menggunakan Ketinting, yang merupakan bagian dari paket wisata Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) 3B, Desa Pela. Kami menginap di Homestay Pak Isra, Ketua Bumdes Desa Pela. Sedangkan Homestay yang lain penuh di isi rombongan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa Pela sedang ramai oleh pengunjung karena ada beberapa workshop yang diadakan oleh berbagai pihak seperti Polnes, Kementerian Pariwisata RI, dll. Dan pada hari esoknya akan diadakan Festival Danau Semayang yang di selenggakan oleh Pokdarwis 3B bekerjasama dengan Desa Pela, Disparprov Kaltim, Disparkab Kutai Kartanegara serta didukung beberapa komunitas sebagai media partner, seperti Mahakam Explore, Exotic Kaltim & Jejak Budaya.



                Malam hari setelah makan malam kami jalan – jalan sebentar di Jembatan Ulin yang membentang di Desa Pela, sedangkan di samping jembatan ada Sungai Pela yang menghubungkan Sungai Mahakam dan Danau Semayang. Kami sempat mendengar suara hembusan Pesut Mahakam yang muncul di permukaan sambil mengambil napas untuk menyelam kembali. Kami juga sempat mengobrol ringan dengan Ibu Sri, Kepala Dinas Pariwisata Kab Kutai Kartanegara sebelum akhirnya kembali ke homestay.



Day 2 :
                Setelah sarapan pagi, sebelum memulai Observasi Pesut Mahakam, kedua tamu saya siapkan dahulu sajian kopi. Berhubung saya juga penikmat kopi, ada beberapa alat kopi yang saya bawa, seperti French Press dan Staresso, dan beberapa alat penunjang lainnya. Setelah ngopi, baru trip kami mulai. Kami menggunakan ketinting menuju arah ilir sungai mahakam menuju Muara Kaman hingga sampai memasuki Cagar Alam Muara Kaman – Sedulang. Alhamdulillah kami beruntung, baru saja kami akan menaiki Ketinting, beberapa Pesut Mahakam terlihat melintasi sungai pela. Kami pun mengikuti grup kecil lumba – lumba air tawar tersebut dan sedikit mengambil gambar dokumentasi dengan kamera masing – masing. Sekitar 30 menit berlalu, kami meninggalkan kelompok tersebut karena memang agak susah mendokumentasikan kegiatan mereka saat itu yang hanya muncul satu per satu. Pukul 10.40 kami berjumpa lagi dengan kelompok kecil Pesut Mahakam yang nampaknya masih betah di Sungai Pela. Namun karena waktu kami yang semakin terbatas, kami putuskan untuk meninggalkan mereka. 11.03 kami melihat ada satu ekor Pesut Mahakam di Sungai Belayan, karena arahnya yang berlawanan, lagi – lagi kami meninggalkan individu tersebut.  11.19 ada 1 ekor individu dari arah ilir melintas di depan perahu kami, namun karena aktifitas perahu sedang ramai saat itu (Ponton Batu Bara, Kapal Tug Boat, dll) kami untuk kesekian kalinya meninggalkan individu tersebut. 










Pukul 12.00 kami memasuki Sungai Kedang Rantau, tidak ada penampakan Pesut Mahakam, namun kami berjumpa dengan beberapa kelompok besar Bekantan (Proboscis Monkey) dan Berang – berang Sumatera (Sumatera Otter). 







Kami kembali ke homestay, kemas – kemas lalu istirahat sebentar, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Muara Muntai melalui jalan pintas lewat Danau Semayang, Melintang & Sungai Rebaq Dinding. 








Tiba di Muara Muntai kami menginap di Penginapan Srimuntai. Jaringan internet dari provider Telkomsel sedang mengalami gangguan, padahal Anne sedang ingin membooking tiket pesawat untuk trip selanjutnya ke Pangkalan Bun, beruntung salah satu anak muda Muara Muntai bernama Nur, membantu kami dengan membagikan wifi dari hp nya yang providernya berbeda, XL. Urusan selesai, kami makan malam dan beristirahat.



Day 3 :
                Trip agak tertunda sebentar karena hujan, sarapan pagi dengan Kue Tradisional & Nasi Kuning khas Muara Muntai kelar, ngopi, lalu kami memulai perjalanan menuju Desa Mancong & Tanjung Isuy (Suku Dayak Benuaq) yang masuk wilayah Kabupaten Kutai Barat. 

 













Di Mancong kami melihat ada keramaian, ada persiapan acara kawinan warga setempat yang akan di gelar esok harinya. Kami naik ke lamin untuk melihat - lihat dan tentunya kesibukan warga, khususnya ibu – ibu yang memasak di dapur. 





Di Tanjung Isuy, walau waktu semakin sempit, kami masih punya waktu untuk mengunjungi Louu Jamrud dan belanja oleh – oleh kerajinan tangan warga lokal di Losmen Wisata. Dari Tanjung Isuy kami kembali ke Muara muntai, kami musti buru – buru karena takut kemalaman di jalan yang akan membuat perjalanan semakin sulit. 





Alhamdulillah menjelang Maghrib kami tiba di Muara Muntai. Malam harinya setelah makan malam, kami menyempatkan untuk melihat salah satu sanggar seni di Muara Muntai yang sedang latihan musik Tingkilan.



Day 4 :
                Kami menuju Oloy yang ada di seberang Desa Kayu Batu, disana sudah ada Driver yang menunggu untuk membawa kami menuju Tenggarong lalu Balikpapan. Di Tenggarong kami istirahat sebentar di Coffee Comunitas untuk ngopi lalu di Balikpapan, setelah urusan check in hotel, booking kendaraan ke bandara Balikpapan untuk esok hari sudah beres, kami pamit.








Comments

Post a Comment