Kalimantan Tour Guide – Mahakam & Kutai National Park Tour with Bernadeth & Fam (Netherland, December 2019)
Baru
2 hari istirahat di rumah setelah guiding David dari Inggris, tamu dari
Kalimantan Tour Guide, Balikpapan, ada job masuk lagi dari Travel Agensi yang
sama. Berhubung hari H musti standby jam 8 pagi, saya berangkat ke Balikpapan
sebelum hari H, tepatnya jam 21.00 dengan mencarter mobil ke Balikpapan, di
Balikpapan saya mencoba mencari tempat tidur dengan aplikasi oyo, dan ketemu 1
dengan harga backpacker, yakni ni Guest House Nur Azizah, di Gunung Samarinda,
Balikpapan. Kamarnya sih standar aja, ada kasur besar, bantal, selimut,
toiletry, handuk, namun minusnya air panas untuk mandi gak berfungsi serta
kamar agak berbau. Ya sudah, nikmati aja.
Day 1 : pagi jam
7.30 saya dijemput carteran mobil dari Kalimantan Tour Guide, Innova Reborn
dari Samarinda, dan menuju salah satu Guest House Reddoorz yang ada di dekat
Ocean Resto. Setelah tamu selesai sarapan kami muat barang dan langsung gas
menuju Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Kami mencoba jalan tol yang baru
diresmikan Presiden Jokowi, Tol Balsam (Balikpapan – Samarinda) yang sebenarnya
masih ada di Samboja menuju Samarinda, sedangkan di Balikpapan masih belum
selesai. Perjalanan ini memangkas waktu perjalanan sekitar 1 jam, jadi kami
tidak harus melalui bukit soeharto yang jalannya berbukit dan berkelok. Namun
di sekitaran Gor Sempaja dimana kami harus mengambil jalur menuju Loa Janan,
akses masih rusak, hanya akses menuju samarinda yang masih mulus karena
langsung menyeberangi sungai mahakam via jembatan Mahkota II. Di tenggarong
kami istirahat makan siang di Warung Makan Mira yang ada di jl Ahmad Yani.
Warung ini menyediakan banyak variasi kuliner khas Kutai, mulai dari sup sayur,
ikan sungai hingga oseng – oseng. Tamu saya dilayani Mira yang juga jago dalam
bahasa inggris sehingga satu persatu mulai bertanya tentang sajian kuliner yang
ada dan memilih kuliner sesuai selera masing – masing.
Perjalanan kami
lanjutkan kembali menuju Kota Bangun. Di Kota Bangun kami sudah ditunggu 2
ketinting dari Muara Muntai yang dibawa oleh Udin Kancil dan Ikin, motoris
langganan yang selalu kami gunakan jasanya jika ke Muara Muntai, khususnya saat
akan menuju Tanjung Isuy & Mancong. Kami menuju Muara Muntai via Sungai Pela,
Danau Semayang & Melintang, hingga akhirnya melalui sungai kecil bernama
Sungai Rebaq Dinding yang bermuara ke Sungai Mahakam kembali dan tentunya Muara
Muntai. Di Muara Muntai kami menginap di Penginapan Abadi. Saat malam tiba kami
berjalan sebentar ke pusat Kecamatan Muara Muntai untuk mencari makan malam,
kali ini tamu saya ingin makan Nasi Goreng. Kembalinya ke Penginapan kami
beristirahat supaya stamina segar kembali untuk perjalanan esok hari
Day 2 : Cuaca
cukup bersahabat hari ini, setelah sarapan di Penginapan Abadi (Gratis), kami
jalan – jalan dulu di Pusat Kecamatan Muara Muntai, Pasar. Lagi musim Durian
cuy, icip – icip lah, apalagi buat Linus, yang tidak pernah makan durian dikerjain
saudara – saudaranya untuk makan lebih banyak. Puas melihat aktifitas pasar,
kami melanjutkan perjalanan menuju Mancong, tetap dengan 2 perahu dan motoris
yang sama. Perjalanan seperti biasa, melintasi sungai mahakam, Danau Jempang
lalu masuk sungai kecil di sisi Danau. Beberapa kali perahu nabrak tunggul kayu
yang tersembunyi di bawah air, ini yang mengharuskan motoris untuk pelan –
pelan dan extra hati – hati. Di Mancong kami meminta penampilan tarian kepada
pengurus tari, Alhamdulillah bisa, namun kami musti membayar extra 200.000 dari
harga normal untuk donasi kepada salah satu keluarga yang sedang ada acara
Belian di Lamin Mancong. Penampilan tari di selenggarakan di dalam Lamin, ada
setidaknya 5 jenis tarian yang di tarikan oleh para remaja, anak – anak dan ibu
– ibu, pria maupun wanita. Tamu saya juga diajak menari dan mencoba sumpit,
senjata tradisional Suku Dayak pada umumnya. Acara tari selesai dengan saling memoleskan
bedak dingin ke wajah, baik penari maupun tamu, foto bersama lalu belanja
souvenir khas Dayak Benuaq, kain tenun, Tumpar. Kami kembali dengan menyusuri
sungai kecil yang sama lalu menuju Tanjung Isuy untuk makan siang, waktu tidak
banyak tersisa sehingga kami tidak bisa mengunjungi rumah panjang yang ada di
Tanjung Isuy, namun langsung kembali ke Muara Muntai
Day 3 : Sesudah
sarapan pagi, kami berkemas – kemas untuk melanjutkan perjalanan. Kami kembali
ke Kota Bangun dengan ketinting dan meneruskan perjalanan menuju Kabo Jaya di
Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, dengan mobil yang sudah stand by di Kota
Bangun. Perjalanan memakan waktu cukup lama namun berjalan dengan lancar, walau
beberapa kali kami harus menepi untuk ke toilet. Di Samarinda kami istirahat
sekaligus makan siang, baru melanjutkan perjalanan. Kami tiba di Kabo Jaya
sekitar pukul 17.00 an, lalu meneruskan perjalanan menuju Camp Prevab Mentoko
dengan perahu klotok sekitar 30 – 45 menit. Kami sudah reservasi jauh hari
sebelumnya untuk membooking 2 buah kamar (memang tersedia cuma 2 kamar untuk
pengunjung yang ingin menginap) jadi tidak perlu takut tidak kebagian kamar. Segala
sesuatu sudah di seting dari pihak Travel, mulai dari pembayaran perahu klotok,
kamar, entry fee, tracking fee, logistic sampai hire koki untuk masak. Kami
tiba di camp sebelum hari gelap, beberapa barang di bantu angkat oleh motoris. Setelah
makan malam, kami mulai tracking perdana di malam hari. Di temani Pak Udin,
Ranger yang sudah berpengalaman puluhan tahun di Kawasan Prevab. Tracking malam
memang seru, kita gak terlalu haus karena cuaca dingin, bisa liat burung yang
tidur di ranting pohon, kodok, laba – laba, serangga, kupu – kupu dan beberapa
diantaranya cukup berbahaya karena beracun seperti Tarantula maupun
kalajengking. Namun satu yang musti dipersiapkan, bagian kaki musti tertutup
rapat, karena rentan di gigit semut api. Singkat cerita, kami gak berhasil
nemukan tarsius, 2 jam tracking di akhiri dan kembali ke camp. Disini kami gak
langsung istirhat, tapi nunggu pergantian akhir tahun dan dirayakan secara
sederhana, ngopi, ngebir dan makan bersama.
Day 4 : Setelah
sarapan kami mulai tracking perdana di awal tahun 2020, Alhamdulillah kami
menemukan Orang Utan, ada betina dengan 2 anak yang sedang mengikuti jantan
dewasa. Tracking kedua di sore hari pun sama. Tracking malam kami kembali
mencoba tracking kembali untuk menemukan Tarsius, kali ini kami di pandu Syach,
Ranger muda yang saya pikir memang terbaik dalam menemukan tarsius, kunjungan
sebelumnya, syach juga yang memandu saya dan tamu hingga akhirnya kami berhasil
menemukan tarsius. Sempat putus asa tidak menemukan tarsius saat sudah jauh –
jauh tracking di spot tarsius, syach beberapa kali mengecek ulang beberapa spot
dan menyuruh kami menunggu sembari dia berkeliling. 2 kali syach berputar –
putar mencari tarsius, akhirnya keberuntungan itu tiba. Syach berhasil melihat
tarsius di bawah lereng dan berada di kejauhan, namun tetap terlihat dengan
lampu sorot. Tamu saya sangat senang sekali melihat tarsius dan merasa sangat
puas. Kami kembali ke camp dengan senyum lebar, semua bahagia dan puas akan
keberuntungan malam itu
Day 5 : Tracking
terakhir di pagi hari, lalu sarapan pagi, kemas – kemas, kami kembali ke Kabo
Jaya dan meneruskan perjalanan menuju Balikpapan dan drop tamu di Hotel Bena
Kutai.
Comments
Post a Comment