Explore Our Paradise (29-31 Januari 2021) Day 2

Hari ke 2

Masih di Desa Pela (Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara), semua teman - teman sibuk dengan aktifitas kesehariannya, ada yang masih tidur pulas, ada yang bangun tapi malas begerak kemana - mana, masih proses ngumpulin nyawa satu persatu. Ada yang jalan - jalan di kampung, sisanya nyantai di kafe pinggir sungai sambil sarapan. 

Agenda hari ini adalah susur sungai pela sambil berharap keberuntungan berpihak, supaya bisa melihat pesut mahakam, lumba - lumba air tawar, satwa langka, terancam punah dan juga ikon Kalimantan Timur. Alhamdulillah, ada pesut mahakam muncul, berenang ke arah Danau Semayang, semua pada teriak - teriak ala nonton konser. Sebagian peserta naik longboat dan sebagian lagi naik Kapal Wisata, mengikuti Pesut Mahakam dari jarak aman, jangan terlalu dekat, semakin jauh prilaku mereka akan semakin natural. Puas melihat Pesut Mahakam, teman - teman melanjutkan susur sungai untuk melihat Danau Semayang lalu ada yang mencoba ski air. Papan ski air ini mereka buat sendiri loh, sebuah karya yang perlu kita apresiasi. 




Kembali ke homestay, kami prepare untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Tujuan kali ini adalah Tanjung Sarai yang ada di Desa Kedang Murung (Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara). Kami kembali menyeberang dengan kapal fery ke Desa Sangkuliman lalu nyebrang lagi ke Desa Liang, melintasi akses yang rata - rata terbuat dari Jembatan Kayu dan sisanya tanah dan semenisasi. Dari Liang kami lanjutkan lagi menuju Kota Bangun, di sini aksesnya sudah semenisasi dan aspal semua, jadi udah pada enak touringnya. Kami mampir di Olio yang ada di samping sungai dekat pelabuhan, salah satu vendor makanan lokal yang di kelola oleh teman kami, henson. Olio menjual Kebab dan minuman kekinian sekaligus salah satu pendukung kegiatan Explore Our Paradise. Kebabnya memang enak banget, dan harganya sangat terjangkau (promosi jujur). Kami santai dulu sambil nunggu beberapa peserta yang sholat juhur. 

Kami lanjutkan menuju Tanjung Sarai, lokasinya gak jauh. Di sini kita bisa melihat Danau Kedang Murung dari ketinggian. Trus bisa turun juga ke bawah, dekat danau, ada jembatan kayu yang dibuat untuk pengunjung yang ingin bersantai ataupun selfie. Pengelolaannya termasuk baru, jadi tidak banyak fasilitas yang bisa di gunakan, terutama shelter, karena kalo siang hari, panasnya gak ketulungan, gak ada tempat berteduh. Kami lanjutkan menuju Kolam Ikan yang ada di arah balik, kolam ikan ini salah satu objek wisata favorit wisatawan lokal. Pas banget untuk yang mau santai, sambil ngopi - ngopi, nyemil atau makan siang juga boleh, tapi gak banyak opsi kayaknya selain mie instan. Trus kami lanjutkan lagi menuju Situs Batu Singa yang ada di Halaman SD, salah satu situs yang berhubungan dengan Kerajaan Sri Bangun yang dulunya eksis di Kota Bangun. Batu ini berbentuk singa namun bagian kepalanya sudah terpotong, hilang entah kemana. Di temukan saat Sekolah Dasar ini akan di bangun, beberapa kali mau di angkat untuk di pindahkan, namun kembali lagi di tempat semula. Warga yang berdiam di rumah dinas guru di dalam komplek sekolah juga sering mendapat mimpi, yang intinya jangan memindahkan posisi batu tersebut. 

Kami gass lagi menuju Desa Suka Bumi, perjalanan lumayan sekitar 45 menit an. Dari jalan yang sudah aspal, semenisasi, hingga tanah berbatu. Di Desa Suka Bumi kami sudah di tunggu oleh pihak tuan rumah, ternyata mereka sudah menyiapkan satu pertunjukan, yakni atraksi silat dari muda mudi Suka Bumi. Terbaek memang. Pertunjukan selesai, kami dipersilahkan masuk namun tetap dengan protokol kesehatan, di cek suhu badan, mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak. Kami di persilahkan untuk mencicipi hidangan yang sudah disediakan, dari minuman jahe, es kelapa muda, kue tradisional sampai menu makan berat. Awalnya makanan ini diminta untuk di sediakan supaya peserta bisa membeli, namun ujung - ujungnya belakangan ini di gratiskan oleh tuan rumah. Semoga Allah Subhana Wa Ta'ala membalas kebaikan warga Desa Suka Bumi. Selesai makan - makan acara bebas, ada yang foto - foto di sekitaran Air Terjun Suka Alam, tebing batu, santai di gazebo dan ngobrol - ngobrol. Namun itu tak berlangsung lama, ada info bahwa warga Desa Kedang Ipil juga menunggu kedatangan kami, jadi kami terpaksa dengan berat hati harus gass lagi. 












Bersambung...


Comments