Desa Muara Siran berada di Sungai Kedang Kepala, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Muara Siran memiliki kawasan hutan gambut di sekitar Danau Siran yang luasnya sekitar 750 Ha. Di huni Etnis Kutai dan Banjar dan mayoritas berprofesi sebagai nelayan & petani. Kami berkesempatan untuk mengunjungi Muara Siran saat ada kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan SDM & Potensi Wisata Desa yang di selenggarakan oleh PT. Bara Tabang yang bekerjasama dengan DPC HPI Kutai Kartanegara. Sebagai inisiator DPC HPI Kukar juga mengundang Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Tahta Travel, Ketua Pokdarwis Pela, Komunitas Mahakam Explore & Exotic Kaltim.
Kegiatan Bimtek di
selenggarakan selama 2 hari, dengan beberapa materi yang di bawakan oleh
beberapa narasumber dengan berbagai background seperti yang sudah diterangkan
sebelumnya. Mulai tentang Pokdarwis, Pemandu Wisata, Homestay, Pembuatan &
Desain Paket Wisata, Tourism Digital Marketing dan Manajemen Pokdarwis. Tidak
hanya teori tapi kami juga mengajak peserta untuk berdiskusi, berinteraksi
& belajar membuat keputusan saat materi di sampaikan. Kegiatan ini tetap
menggunakan Protocol Kesehatan, membatasi jumlah peserta dengan hanya menghadirkan
10 orang peserta, menyiapkan masker, hand sanitizer, menjaga jarak, serta semua
narasumber di wajibkan melakukan Rapid Test sebelum menuju lokasi kegiatan.
Tambahkan teks |
Di hari ke 3, kami berkesempatan untuk mengexplore Muara Siran. Tujuan utama adalah Danau Siran namun kami perlu melihat & mencari daya tarik wisata lainnya. Jadi kami berjalan kaki berkeliling desa sambil di temani Rodi, Penggerak Pokdarwis di Muara Siran dan rekan – rekan yang lain. Kami harus banyak bertanya – tanya tentang sejarah, seni budaya, kearifan lokal dan hal – hal lainnya. Kesulitannya adalah bagi mereka item – item yang bagi kami menarik, bagi mereka karena sudah merupakan hal yang biasa, jadi sering terlewatkan. Kami mulai menanyakan seni budaya, tingkilan dan jepen. Terucapkan satu nama, Nek Not, seniman senior yang sudah berusia dan mulai tidak bisa mengingat hal yang umum, mulai umur sampai nama beliau sendiri. Namun untuk urusan bermain gambus (gitar tradisional etnis kutai) tidak usah di pertanyakan lagi. Jari jemarinya menari dengan lincak memetik senar dan memainkan irama musik. Ketika di minta bernyanyi, Nek Not menolak halus, factor usia membuat beliau tidak bisa lagi bernyanyi.
Siang hari kami bersiap
– siap menuju Danau Siran, dengan 4 ketinting berukuran sedang kami mulai
melaju pelan – pelan memasuki anak sungai yang ada di tengah kampung. Perjalanan
memakan waktu sekitar 45 menit dengan jarak sekitar 15 km. Rakit wisata yang di
buat oleh PT. Bara Tabang ini sangat menarik dari segi desainnya yang minimalis
dan bisa di sebut kekinian karena menunjang untuk spot foto – foto. Ada ruang
santai, kantin, toilet dan di lengkapi dengan perahu – perahu kecil yang bisa
di sewa untuk di gunakan di sekitar rakit. Kami makan siang terlebih dahulu
baru sebagian tim menuju kawasan hutan gambut yang berada tidak jauh dari rakit
wisata. Kawasan hutan gambut di muara siran termasuk kawasan yang di lindungi
dan kerap di kunjungi para peneliti mancanegara. Lapisan gambut lumaan dalam
dan perannya sangat penting untuk menunjang ekosistem di sekitarnya. Sayang
kondisi air sedang surut, jadi perahu tidak bisa masuk kedalam hutan, tapi kami
masih bisa memasuki kawasan hutan gambut dengan berjalan kaki. Kembali ke rakit
wisata, teman – teman ada yang mandi di danau, main perahu, sedangkan tim
Exotic Kaltim masih sibuk mencari footage tambahan, baik dengan kamera
mirrorless maupun drone. Sore hari tradisi ngopi mulai dijalankan sambil
menunggu sunset. Setelah senja usai, kami langsung berkemas – kemas untuk
kembali ke Muara Siran. Gerimis mulai
turun namun Alhamdulillah tidak semakin lebat. Gelapnya malam sedikit membuat
khawatir kalo terjadi apa – apa di jalan, Alhamdulillah teman – teman motoris
sudah berpengalaman dan kami tiba di Muara Siran dengan selamat. Kami tidak
bisa berlama – lama, dari ketinting kami pindah ke Speed Boat PT. Bara Tabang
dan meluncur ke homestay kami yang ada di Muara Kaman.
Tambahkan teks |
Sebuah pengalaman yang luar biasa menarik di Muara Siran, semoga semua tahapan – tahapan kegiatan ini bisa membantu teman – teman untuk mengembangkan SDM & Potensi wisata desanya. Semoga dengan ini teman – teman bisa membentuk Pokdarwis secepatnya, supaya rangkaian kegiatan lanjutan lainnya bisa cepat di laksanakan kembali
Comments
Post a Comment