Pertama kali saya ke Air Terjun Perjiwa sekitar 2001 silam, saat baru memasuki bangku SMA. Sudah sangat lama sekali, yakni 9 tahun. Kali ini saya kesana lagi, tapi tidak dengan teman SMA, melainkan bersama tamu.
Kami bertemu di depan gedung PKM, Tenggarong Seberang, tamu saya berasal dari Samarinda dan Tenggarong. Saya menggunakan sepeda motor untuk memandu tamu yang menggunakan mobil menuju Air Terjun Perjiwa, dan jarak perjalanan hanya sekitar 5 km. Karena akses jalan menuju air terjun yang masih becek, licin, berbatu, tidak nyaman untuk mobil (takut amblas), mobil di parkir di jalan utama, dan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menuju Pos Masuk yang diperkirakan berjarak sekitar 1 km. Berhubung jalan becek dan licin, kami berjalan dengan hati – hati.
Di pos masuk kami membayar uang masuk sekitar 5 ribu per orang dan lanjut lagi tracking menuju Air Terjun, dari pos masuk ke air terjun jarak tidak terlalu jauh, namun medan tracking mulai naik turun, harus extra hati – hati. 2 tanjakan kami akhirnya sampai di air terjun.
 |
| Tambahkan teks |
Wow, air terjunnya sangat jernih, perpaduan antara warna hijau dan biru dan di sisi yang dangkal kita bisa melihat dasarnya. Tamu saya mulai menikmati air terjun dengan mandi di aliran air terjun, foto – foto dan ada juga yang loncat dari ketinggian. Tidak lama kemudian beberapa tamu lainnya mulai berdatangan dan memilih spot masing – masing, berhubung air terjun ini cukup kecil jadi setidaknya ada 3 spot yang bagus untuk foto – foto. Kebanyakan tamu yang datang tenggarong & samarinda, komunitas sepeda & keluarga.
 |
| Tambahkan teks |
Comments
Post a Comment