Gathering Jurnalis ke Muara Enggelam & Muara Muntai (26 - 27 Okt 2020)

Ini kali ke 2 saya guiding kegiatan Gathering Jurnalis yang di selenggarakan oleh Diskominfo Kukar, saya sendiri sebagai Tour Guide dibawah bendera Tahta Travel selaku Pelaksana kegiatan. Setelah sebelumnya ke Muara Badak, kali ini kali menuju 2 Kecamatan lainnya, yakni Desa Muara Enggelam (Kecamatan Muara Wis) dan Muara Muntai (Kecamatan Muara Muntai). 

Hari pertama, 26 Oktober 2020

Kami berkumpul di Kantor Diskominfo yang berada di Jl. Pahlawan, Bukit Biru, Tenggarong. Setelah semua peserta kegiatan terkumpul, kami lalu menuju Oloy dengan menggunakan Bis besar berkapasitas 40 orang. 



Perjalanan cukup lancar dan sekitar 3 jam kami sampai di Oloy. Dari sana kami lanjutkan perjalanan menuju Muara Enggelam dengan menggunakan 1 buah Longboat & 1 buah Ces / Ketinting. 1 Longboat besar duluan menuju Mueng (Singkatan dari Muara Enggelam), sedangkan saya dan Amir (Owner Tahta Travel) dan beberapa rekan lainnya mampir dulu di Muara Muntai untuk mengurus penginapan baru menyusul ke Mueng. 






Perahu yang kami tumpangi lebih kecil namun dengan mesin ketinting bertenaga besar (31 HP), sedangkan perahu satunya yang sudah duluan, ukurannya lebih besar dengan menggunakan 2 mesin ketinting (31 HP & 1 Mesin yang powernya lebih kecil). Dari Muara Muntai kami lanjutkan perjalanan menuju Sungai Rebaq Dinding, sungai kecil yang menghubungkan sungai mahakam di Muara Muntai dengan Danau Melintang, sebuah Danau seluas 11.000 Ha dimana Desa Mueng berada. Di sungai rebaq dinding kami sempat melihat beberapa ekor Lutung Kelabu (Silver Langur) yang berada di beberapa pohon besar. Di tengah danau melintang kami bisa menyusul longboat yang sudah duluan meninggalkan kami. Gerimis sempat turun namun kami terus melaju dan akhirnya tiba di mueng.







Muara Enggelam adalah sebuah desa di Kecamatan Muara Wis yang berada di sisi Danau Melintang, karena berada di kawasan dataran rendah, kebanyakan warga disini selain membuat rumah panggung dan juga membuat rumah rakit terapung. Profesi mayoritas sebagai nelayan, Danau Melintang menyimpan banyak stok ikan yang potensial menghidupi puluhan nelayan yang ada di mueng maupun desa lainnya seperti Desa Rebaq dinding & desa Melintang sendiri.

Tiba di Mueng, kami menuju balai kecil yang ada ditengah kampung, makan siang sudah disiapkan oleh Istri pak hery, menunya sangat banyak dan beragam, dan yang pasti semua adalah menu kuliner tradisional. Sangat membangkitkan selera, mulai dari kuah sayur labu, nangka, ikan jelawat bakar, oseng - oseng jagung, dan masih banyak menu lainnya, termasuk 3 jenis sambal. Semuanya enak - enak dan sayang jika tidak di coba. 






Setelah makan siang Jurnalis mulai bergerak mengexplore mueng untuk mencari bahan informasi seputar mueng. Beberapa diantaranya menuju PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) 30 kWP yang merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, di tahun 2014. Dari PLTS ini listrik dialirkan kepada semua warga di mueng, PLTS ini sendiri di kelola oleh Bumdes mueng yang di ketuai oleh Pak Ancah Ramsyah. Walau masih dengan sumberdaya terbatas, namun ini sudah sangat membantu isu listrik di mueng. 













       





Sore hari kami kembali ke Muara Muntai untuk beristirahat di Penginapan yang sudah disiapkan pelaksana kegiatan, yakni Srimuntai dan Nita Wardana. Malamnya kami menghadiri acara gala dinner, sebuah acara santai, makan - makan sekaligus hiburan bagi para jurnalis. Selesai acara kami kembali ke Penginapan



Hari Kedua, 27 Oktober 2020

Di hari terakhir ini, kami akan mencoba salah satu atraksi wisata kuliner di Muara Muntai. Yakni menyusuri sungai mahakam di sekitaran Muara Muntai, mengelilingi Pulau Harapan dengan menggunakan kapal fery sambil makan siang dan di hibur dengan alunan musik. Ada 2 kapal fery yang digunakan, di ikat sehingga berjalan berdampingan secara pelan - pelan. Sajian makan siang tersaji di meja lengkap dengan meja makan lesehan. Kami mulai bergerak menyusuri sungai sambil mendengarkan beberapa sambutan dari pihak Diskominfo dan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Muara Muntai Ulu & Ilir. Lalu makan siang mulai disantap sambil di hibur dengan sajian musik dan nikmatnya makan di kapal yang bergerak sambil melihat pemandangan sekitar. 











Puas berkeliling, kami kembali bersandar kembali di Muara Muntai, kemas barang lalu lanjut ke Oloy untuk kembali lagi ke Tenggarong dengan menggunakan Bis 

Comments