Saya hampir kehabisan objek wisata alam yang bisa tracking,
bagus kalo ada air terjunnya, ada view dari ketinggian kalo bisa & di
sekitaran Tenggarong, yang dekat dari Samarinda. Tamu sama yang kemarin saya
guiding ke Air Terjun Perjiwa, Tengarong Seberang, Mbak Athia, booking lagi
untuk bisa tracking. Kali ini dengan permintaan khusus, bisa tracking di jalur
yang alami dengan jarak 5 - 7 km. Busyet dah. Puncak bukit Biru masih tutup,
yang ada yang agak jauhan, Air Terjun Putang di Kedang Ipil atau Puncak Batu
Dinding di Samboja. Sama - sama dengan durasi sekitar 2 jam perjalanan. Saya
coba usulkan ke Kedang Ipil ke mbak Athia, Alhamdulillah di terima.
Jam 6 kurang saya sudah di
tenggarong, tamu saya agak terlambat, sekitar pukul 7 baru tiba di Tenggarong.
Gak apa - apa, kemarin - kemarin saya yang terlambat. Berhubung perjalanan
agak jauh, motor juga gak fit, belum lagi factor alam, saya numpang di mobil supaya
aman dan gak repot lagi kalo hujan. Perjalanan cukup lancar, walau dengan
banyak kondisi lubang – lubang di jalan, untung suami mbak Athia lihai dalam
membawa mobil, manuver seringkali terjadi karena mobil agak di gas poll dikit.
Masuk di simpang merai, kondisi jalan lumayan sudah bagus, dari tanah berbatu,
kini sudah di aspal, walau ada beberapa titik yang mulai rusak. Aspal ini
menyambung dengan jalan semen di kampung yang ada di dalam, lumayan menghemat
waktu. Lepas jalur semenisasi kembali ke selera asal, ketemu lagi jalan tanah
berbatu, anjir, belum tersentuh perbaikan jalan ternyata di sini.
Sampai di Desa Kedang Ipil, kami memasuki desa hingga pos masuk objek wisata yang ada di ujung desa. Parkir mobil, makan gorengan dulu untuk mengganjal perut, bayar tiket masuk & parkir, lalu tracking di mulai. Jalurnya masih alami, jalur setapak lah, untuk sepeda motor masih bisa, untuk mobil gak bisa. Medannya sih landai saja untuk ke Air Terjun Kandua Raya dengan jarak sekitar 1 kiloan, dan ada bonus tanjakan di akhir. Untuk ke Air Terjun Putang masih ada 2 kiloan meter tracking dengan medan jalan yang sama, lebih becek, lebih licin, banyak semak – semak, dan mulai banyak nanjaknya, hampir sekitar 149 dpl. Sekitar 1 jam lebih kami berhasil sampai di Air Terjun Putang. Kami istirahat untuk mengumpulkan kembali tenaga yang terkuras, santai, foto – foto dan mandi.
Puas di Air Terjun Putang, kami kembali lagi ke Pos masuk. Kali ini medan agak mudah, karena medannya menurun, namun tantangannya adalah lebih licin, beberapa kali tamu saya terpleset, namun Alhamdulillah, tidak apa – apa. Hanya ada satu yang sempat luka karena tepegang ranting yang berduri sehingga perlu di berikan penanganan sedikit untuk membersihkan luka dan menghentikan darah. Sampai di pos, saya belikan handyplast untuk membalut luka, trus ganti pakaian dan lanjut ke Kota Bangun untuk makan siang tertunda.
Comments
Post a Comment