Guiding rombongan Kanwil Perbendaharaan Kaltim (Susur sungai mahakam dengan Kapal Wisata Queen Orca)

Day 1 : 21 Nopember 2020

        Rombongan berkumpul di Pelabuhan Museum Mulawarman sekitar pukul 7 pagi, sebelum menaiki kapal, satu persatu di periksa suhu badan dengan thermo gun dan wajib membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu. Setelah semua terkumpul, kapal mulai bergerak menuju arah ulu sungai mahakam, dan para tamu dipersilahkan sarapan sambil mendengar arahan dari Manager Queen Orca dan dilanjutkan dengan hiburan musik. Siang hari tamu mengadakan rapat setelah makan siang












    Perjalanan kali ini kali menuju Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun untuk melihat sunset. Namun sayang, kapal mengalami beberapa kendala di bagian pompa air, 2 kali berhenti, sehingga target tidak bisa kami capai. Setelah semua bisa di perbaiki, kapal bergerak lagi, namun sunset sudah keburu "tayang" saat kami baru memasuki Desa Liang, tepatnya saat akan melewati Jembatan Liang. Ya sudah, perjalanan kami teruskan hingga Kota Bangun dan nyandar di Pelabuhan. 
Malamnya tamu melakukan meeting lagi, di akhiri dengan karaoke bareng hingga sekitar pukul 10 malam, lalu istirahat, sisanya asyik mancing di pelabuhan 











Day 2 : 22 Nopember 2020

        Setelah sarapan pagi, kami menuju Desa Pela dengan menggunakan 2 buah Kapal Fery, di perjalanan kami sempat berpapasan dengan 2 - 3 ekor Pesut Mahakam (Lumba - lumba Air Tawar Sungai Mahakam) yang arah renangnya berlawanan dengan kami. Karena waktu yang terbatas kami terpaksa melanjutkan perjalanan kami, meninggalkan Pesut Mahakam yang semakin jauh. Memasuki sungai Pela, kami melintasi 2 desa, yakni Desa Sangkuliman dan Desa Pela lalu memasuki Muara Danau Semayang yang luasnya sekitar 13.000 Ha. Disini tamu menyempatkan untuk mancing dan foto - foto, sedangkan fery satunya kembali lebih dahulu ke Desa Pela untuk bisa jalan - jalan di desa. 













        Puas berjalan - jalan di kampung, kami kembali ke Kapal yang sudah menunggu di Muara Sungai Pela, lalu melanjutkan perjalanan menuju arah balik ke ilir sungai mahakam. Destinasi akhir yang akan kami kunjungi adalah Desa Budaya Dayak Kenyah, Lekaq Kidau, yang ada di Kecamatan Sebulu. Sekitar pukul 3 sore, kami tiba di Lekaq Kidau, lalu menuju Rumah Panjang khas Suku Dayak yang di beri nama Amin Pemung Tawai. Kami disambut dengan ritual terlebih dahulu yang bertujuan untuk membuang hal - hal buruk, ritual ini di lakukan oleh Kepala Adat. Setelah ritual, tamu diminta untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disiapkan, baru boleh masuk ke Rumah Panjang. 











        Di dalam Lamin, sudah ada beberapa warga yang mengisi salah satu sudut lamin, yakni para pengrajin kerajinan tangan yang sudah menaruh banyak jenis & ragam kerajinan tangan di lantai. 3 jenis tarian di tampilkan, tarian selamat datang, tari perang dan tari kreasi. Semuanya ditampilkan para remaja dengan menggunakan kostum tradisional Dayak Kenyah dengan bagus, memikat semua yang menonton.  Selesai acara tari, semua tamu mulai minta foto bersama dan belanja kerajinan tangan. Dari Kalung, gelang tangan, gantungan kunci, topi hingga pakaian. Kami kembali ke kapal dan meneruskan perjalanan lagi. Kali ini perjalanan cukup mulus dan Alhamdulillah tiba di Tenggarong sekitar pukul 9 malam


















Comments